Arsip No.III/MC/ILKOM/UBSI/2022
Sistem Keamanan Mobile Computing
Kegunaan perangkat mobile telah meningkat
sangat dalam beberapa tahun terakhir, pengguna memungkinkan untuk melakukan
lebih banyak tugas di perangkat mobile.
Mobile Computing adalah penggabungan
elemen jaringan mobile dan computing.
Aplikasi mobile
dan teknologi komputasi saat ini telah berkembang sangat pesat yang menawarkan
layanan yang optimal bagi pengguna mobile, juga menunjang mobilitas dan
skalabilitas Makalah ini menyajikan ulasan mengenai latar belakang dan
prinsip-prinsip mobile computing, mobile cloud computing, arsitektur dan tantangan
bersama dengan solusi yang memungkinkan. Keamanan pengguna mobile computing,
integritas data serta aplikasi menjadi salah satu isu yang perlu diperhatikan
oleh penyedia jaringan mobile.
Pengertian Cloud Computing
Cloud
computing merupakan sebuah inovasi di bidang teknologi yang dapat
dimanfaatkan untuk mempermudah pekerjaan manusia. Ada banyak sekali platform
berbasis cloud yang ready to use tanpa perlu menyiapkan infrastruktur maupun
harus membeli lisensi terlebih dahulu. Selain itu, juga masih ada berbagai
platform untuk kebutuhan bisnis seperti collaboration tools berbasis cloud dan
media penyimpanan. Maka dari itu, sangat penting bagi sebuah perusahaan untuk
segera mengimplementasikan teknologi cloud ke dalam bisnisnya.
Namun salah satu hal yang menjadi kekhawatiran
dalam pengimplementasian cloud dalam bisnis ini adalah mengenai keamanan data.
Proses implementasi cloud yang melibatkan data dan informasi penting perusahaan
kedalam sistem cloud itu sendiri kadang menimbulkan perasaan khawatir
diakibatkan oleh rasa tidak percaya kepada layanan provider penyedia cloud.
Masalah keamanan yang
terkait dengan komputasi awan
Komputasi dan penyimpanan awan memberikan
pengguna kemampuan untuk menyimpan dan memproses data mereka di pusat data
milik pihak ketiga. Organisasi menggunakan awan dalam berbagai model layanan
yang berbeda (dengan akronim seperti SaaS, PaaS, dan IaaS) dan model penyebaran
(pribadi, publik, hibrida, dan komunitas). Masalah keamanan yang terkait dengan
komputasi awan termasuk dalam dua kategori besar: masalah keamanan yang
dihadapi oleh penyedia cloud (organisasi yang menyediakan perangkat lunak-,
platform-, atau infrastruktur-sebagai-layanan-melalui cloud) dan masalah
keamanan yang dihadapi oleh pelanggan mereka (perusahaan atau organisasi yang
meng-host aplikasi atau menyimpan data di cloud). Tanggung jawab dibagi, namun.
Penyedia harus memastikan bahwa infrastruktur mereka aman dan bahwa data dan
aplikasi klien mereka dilindungi, sementara pengguna harus mengambil tindakan
untuk memperkuat aplikasi mereka dan menggunakan kata sandi dan ukuran
otentikasi yang kuat.
Ketika organisasi memilih untuk menyimpan data
atau aplikasi host pada awan publik, ia kehilangan kemampuannya untuk memiliki
akses fisik ke server yang menyimpan informasinya. Akibatnya, data sensitif
dapat diserang oleh orang dalam. Oleh karena itu, penyedia layanan cloud harus
memastikan bahwa pemeriksaan latar belakang menyeluruh dilakukan untuk karyawan
yang memiliki akses fisik ke server di pusat data. Selain itu, pusat data harus
sering dipantau untuk aktivitas yang mencurigakan.
Penggunaan virtualisasi yang ekstensif dalam
mengimplementasikan infrastruktur cloud membawa masalah keamanan yang unik bagi
pelanggan atau penyewa layanan cloud publik. Virtualisasi mengubah hubungan
antara OS dan perangkat keras yang mendasari - baik itu komputer, penyimpanan
atau bahkan jaringan. Ini memperkenalkan lapisan tambahan - virtualisasi - itu
sendiri harus dikonfigurasi, dikelola, dan dijamin dengan benar. Kekhawatiran
khusus termasuk potensi untuk mengkompromikan perangkat lunak virtualisasi,
atau "hypervisor". Meskipun
kekhawatiran ini sebagian besar bersifat teoritis, mereka memang ada. Sebagai
contoh, pelanggaran di workstation
administrator dengan perangkat lunak manajemen dari perangkat lunak
virtualisasi dapat menyebabkan seluruh pusat data turun atau dikonfigurasikan
sesuai keinginan penyerang.
Keamanan dan Privasi
Manajemen
Identitas
Setiap perusahaan akan memiliki sistem
manajemen identitasnya sendiri untuk mengontrol akses ke informasi dan sumber daya
komputasi. Penyedia Cloud
mengintegrasikan sistem manajemen identitas pelanggan ke dalam infrastruktur
mereka sendiri, menggunakan teknologi federasi atau SSO, atau sistem identifikasi
berbasis biometrik, atau menyediakan sistem manajemen identitas mereka sendiri.
CloudID. Ini menghubungkan informasi
rahasia dari pengguna ke biometrik mereka dan menyimpannya secara terenkripsi.
Memanfaatkan teknik enkripsi yang dapat dicari, identifikasi biometrik
dilakukan dalam domain terenkripsi untuk memastikan bahwa penyedia cloud atau penyerang potensial tidak
mendapatkan akses ke data sensitif atau bahkan isi dari pertanyaan individu.
Keamanan
fisik
Penyedia layanan cloud secara fisik mengamankan perangkat keras TI (server, router,
kabel, dll.) Terhadap akses tidak sah, gangguan, pencurian, kebakaran, banjir,
dll. Dan memastikan bahwa pasokan penting (seperti listrik) cukup kuat untuk
meminimalkan kemungkinan gangguan. Ini biasanya dicapai dengan melayani
aplikasi cloud dari 'kelas dunia' (yaitu pusat data yang ditentukan secara
profesional, dirancang, dibangun, dikelola, dipantau dan dipelihara).
Keamanan
personil
Berbagai masalah keamanan informasi yang
berkaitan dengan TI dan profesional lain yang terkait dengan layanan cloud
biasanya ditangani melalui kegiatan pra-, para dan pasca-kerja seperti
perekrutan potensi perekrutan keamanan, kesadaran keamanan dan program
pelatihan, proaktif.
Pribadi
Penyedia memastikan bahwa semua data penting
(nomor kartu kredit, misalnya) ditutupi atau dienkripsi dan hanya pengguna yang
berwenang yang memiliki akses ke data secara keseluruhan. Selain itu, identitas
dan kredensial digital harus dilindungi sebagaimana seharusnya data apa pun
yang dikumpulkan atau dihasilkan oleh penyedia tentang aktivitas pelanggan di
cloud.
Keuntungan Cloud Security
Optimasi Keamanan Data
Keuntungan pertama yang
bisa Anda dapatkan dari penggunaan sistem ini adalah keamanan data yang
terjaga. Cloud merupakan sistem penyimpanan berbasis internet yang mengharuskan
para penggunanya menggunakan jalur akses privat.
Jadi, tidak semua orang
bisa masuk ke dalam penyimpanan berbasis online ini. Hanya mereka yang memiliki
akses saja yang bisa memasukinya. Sudah tentu hal ini menghindarkan Anda dari
berbagai jenis serangan cyber crime yang banyak terjadi.
Saat ini ada banyak
sekali kejahatan cyber yang terjadi, salah satunya adalah pencurian data. Ada
banyak sekali perusahaan yang sudah menjadi korbannya. Misalnya pencurian data
dari tokopedia dan bukalapak yang terjadi beberapa tahun lalu. Sudah tentu
penggunaan cloud security ini adalah salah satu cara terbaik yang bisa Anda
coba.
Bisa Disesuaikan dengan Jaringan Lokal
Keuntungan dari
keamanan cloud berikutnya adalah memungkinkan Anda untuk mereset koneksi atau
akses masuk bilamana terjadi perubahan jaringan lokal. Secara otomatis,
jaringan terdahulu yang pernah digunakan akan diblokir oleh sistem sehingga
data Anda tidak bisa diakses lagi melalui jalur tersebut.
Secara tidak langsung,
hal ini juga menjadi kelebihan lain dari sisi sekuritas yang dimiliki oleh
cloud. Memang landasan pembuatan cloud ini adalah memberikan jaminan keamanan
yang jauh lebih tinggi bagi para konsumennya. Salah satu bentuknya adalah
metode perubahan jaringan manual ini.
Didukung oleh fitur back up data
Keuntungan lain yang
dimiliki oleh keamanan cloud ini
adalah fitur backup data yang ada di dalamnya. Dengan menggunakan fitur cloud, data Anda akan diamankan di
penyimpanan lain untuk menghindari resiko data hilang atau rusak. Tak heran
kalau kemudian sistem satu ini banyak digunakan oleh perusahaan besar.
Biasanya perusahaan
besar banyak menyimpan data-data perusahaan di penyedia jasa cloud seperti ini.
Sudah tentu mereka tahu betul bagaimana keunggulan yang dimiliki oleh sistem
satu ini dibandingkan dengan jenis sistem penyimpanan lainnya.
Tantangan dalam menggunakan
cloud computing
Meskipun menawarkan banyak kemudahan dan
keuntungan, cloud computing juga memiliki tantangan seperti berikut ini:
Isu
teknis
Teknologi pada cloud selalu rentan terhadap
pemadaman atau isu teknis lainnya. Bahkan, penyedia layanan cloud terbaik pun
sangat mungkin berhadapan dengan tipe masalah ini, meskipun sudah menerapkan
maintenance dengan standar yang tinggi.
Ancaman
keamanan
tantangan lain saat sedang bekerja menggunakan
layanan cloud computing adalah risiko keamanan. Sebelum mengadopsi teknologi
cloud, Anda harus paham betul bahwa Anda akan membagi seluruh informasi
sensitif perusahaan kepada pihak ketiga yakni penyedia layanan cloud computing.
Bahkan para hacker bisa memiliki akses kepada informasi ini.
Downtime
Downtime juga
menjadi pertimbangan ketika bekerja menggunakan cloud computing. Ini terjadi karena penyedia layanan cloud
computing Anda mungkin kehilangan power, koneksi internet lambat, perawatan
rutin, dan lain-lain.
Konektivitas
internet
Koneksi internet yang baik adalah hal yang
harus dimiliki saat Anda menggunakan cloud.
Anda tidak bisa mengakses cloud tanpa
koneksi internet. Lebih lanjut, tidak akan ada cara lain untuk mengakses data
Anda di cloud tanpa menggunakan
internet.
Bandwidth
terbatas
Banyak dari penyedia layanan cloud membatasi
penggunaan bandwidth dari penggunanya. Jadi, ketika organisasi atau perusahaan
Anda melebihi jatah yang sudah disediakan, biasanya akan ada biaya tambahan
yang cukup mahal.
Kurangnya
customer support
Perusahaan-perusahaan cloud computing terkadang gagal menyediakan layanan custommer support yang layak. Mereka
kadang hanya ingin para penggunanya bergantung pada FAQ atau bantuan secara online, yang kadang menjadi pekerjaan
yang cukup membosankan bagi orang non-teknis.
Referensi
https://jurnal.plb.ac.id/index.php/tematik/article/view/67/82
https://cloudraya.com/blog/keamanan-dan-privasi-dalam-cloud-computing/

Komentar
Posting Komentar